Siap-Siap! Blood Moon Akan Mewarnai Langit Indonesia 7–8 September 2025

04.09.2025

Fenomena langit yang spektakuler akan kembali menyapa bumi pada 7–8 September 2025, yaitu Gerhana Bulan Total atau yang akrab disebut Blood Moon.

Peristiwa astronomi langka ini bisa dinikmati dengan jelas dari Indonesia, bahkan tanpa peralatan khusus.

Tidak seperti gerhana matahari yang membutuhkan kacamata pelindung, gerhana bulan aman untuk disaksikan langsung dengan mata telanjang.

Momen ini akan menjadi salah satu tontonan langit paling memukau di tahun 2025, apalagi bertepatan dengan kehadiran planet Saturnus yang tampak terang di dekat Bulan, menambah pesona keindahan malam.


Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total?

Gerhana bulan total terjadi ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, membuat Bulan masuk ke dalam bayangan inti Bumi (umbra).

Baca juga: China Makin Ngebut! Umumkan Chip 6G Pertama di Dunia, Tembus 100 Gbps

Posisi tiga benda langit ini harus berada dalam garis lurus sempurna, dan hanya mungkin terjadi saat Bulan sedang berada dalam fase purnama.

Saat cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya biru dan ungu dengan gelombang pendek akan tersebar ke segala arah. Sementara itu, cahaya merah dan oranye dengan gelombang lebih panjang akan dibelokkan menuju Bulan.

Inilah yang membuat Bulan tampak berwarna merah darah atau tembaga saat gerhana terjadi. Fenomena ini dikenal sebagai Rayleigh scattering.


Tahapan Gerhana Bulan Total September 2025

Gerhana bulan berlangsung melalui beberapa fase, yang membuatnya semakin menarik untuk diikuti dari awal hingga akhir. Berikut adalah fase-fase yang akan terjadi:

  1. Mulai Penumbra (7 September, 22.28 WIB)
    Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi (penumbra). Pada tahap ini, perubahan hampir tak terlihat dengan mata telanjang.
  2. Mulai Parsial (7 September, 23.35 WIB)
    Bayangan gelap Bumi (umbra) mulai menutupi permukaan Bulan. Dari sini akan terlihat seolah-olah piringan Bulan “tergigit” perlahan.
  3. Totalitas Dimulai (8 September, 01.11 WIB)
    Bulan sepenuhnya berada di dalam umbra Bumi. Inilah puncak fenomena, saat Bulan berubah warna menjadi merah darah, menciptakan pemandangan Blood Moon yang menakjubkan.
  4. Totalitas Berakhir (8 September, 02.33 WIB)
    Warna merah mulai memudar dan Bulan perlahan keluar dari bayangan inti Bumi.
  5. Parsial Berakhir (8 September, 03.39 WIB)
    Bayangan gelap Bumi semakin menjauh hingga hanya sedikit tersisa.
  6. Penumbra Berakhir (8 September, 03.55 WIB)
    Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan Bumi dan kembali bersinar seperti purnama biasa.

Baca juga: Deretan Teknologi Tony Stark yang Kini Jadi Kenyataan di Dunia Nyata

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam menyaksikan Gerhana Bulan Total, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Pilih lokasi terbuka: Cari tempat dengan pandangan ke arah timur yang luas tanpa terhalang bangunan atau pepohonan.
  • Hindari polusi cahaya: Pergi ke lokasi yang jauh dari pusat kota agar warna merah Bulan terlihat lebih dramatis.
  • Gunakan alat bantu: Walau mata telanjang sudah cukup, binokuler atau teleskop akan memberikan detail lebih tajam.
  • Abadikan momen: Kamera smartphone sudah mampu menangkap perubahan warna Bulan, tetapi untuk hasil lebih spektakuler bisa menggunakan kamera DSLR atau mirrorless dengan tripod.

Selain gerhana bulan total, ada bonus menarik yang akan menghiasi langit malam. Planet Saturnus akan tampak bersinar terang di dekat Bulan, menciptakan pemandangan kontras yang indah.

Kombinasi Blood Moon dan Saturnus diprediksi akan menjadi objek fotografi favorit para pemburu fenomena astronomi.

Menurut Observatorium Bosscha, lebih dari 76% populasi dunia akan berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total ini, termasuk seluruh wilayah Indonesia.

Kehadirannya menjadi pengingat akan keindahan tata surya sekaligus momen edukatif bagi masyarakat untuk lebih mengenal sains astronomi.

Dengan durasi totalitas lebih dari satu jam, Blood Moon pada 7–8 September 2025 akan menjadi salah satu pertunjukan langit alami paling ditunggu tahun ini.

Scr/Mashable