Bintang yang sekarat dan melepaskan lapisan terakhirnya di luar angkasa sering dianggap mengalami momen tragis yang sunyi, setidaknya jika dilihat dari sudut pandang cerita.
Namun, gambar baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb, kolaborasi antara NASA dengan mitra Eropa dan Kanada, menunjukkan bahwa drama ini bukanlah pertunjukan satu bintang saja. Dalam adegan ini, tampaknya ada lebih dari satu objek bintang yang ikut berperan.
Dalam pandangan terbaru terhadap nebula planet NGC 6072, yang terletak sekitar 3.800 tahun cahaya di konstelasi Scorpius, para astronom menemukan bukti bahwa bentuk awan kosmik yang kacau dan tidak simetris ini kemungkinan merupakan hasil karya lebih dari satu bintang.
Pusaran gas bercahaya tersebut bisa jadi menyingkap bintang yang berada di tahap akhir hidupnya, ditemani bintang pasangan yang setia berada di sisi hingga “tirai kehidupan” tertutup.
Hasil pengamatan ini membantu para astronom memahami bagaimana beberapa bintang mati, terutama di sistem bintang ganda, yang diperkirakan lebih umum di Bima Sakti dibanding sistem bintang tunggal seperti Tata Surya.
Berbeda dengan bintang raksasa yang meledak menjadi supernova lalu runtuh menjadi lubang hitam, bintang berukuran menengah seperti Matahari diperkirakan akan terus membakar bahan bakarnya hingga habis, mengalami kematian yang lebih perlahan.
Peristiwa ini membentuk apa yang disebut sebagai “nebula planet,” sebuah istilah yang agak menyesatkan karena lebih berkaitan dengan bintang yang menua daripada planet.
Saat bintang mirip Matahari mendekati akhir hidupnya, ia akan mengembang menjadi raksasa merah, sekitar 100 hingga 1.000 kali ukuran awalnya, hingga menelan ruang di sekitarnya, termasuk planet-planet yang berada terlalu dekat.
Ketika akhirnya melepaskan lapisan terluarnya, bintang tersebut akan menyusut hingga hanya tersisa intinya, yang dikenal sebagai bintang katai putih. Pada tahap ini, ukurannya kira-kira sebanding dengan Bumi.
Instrumen inframerah canggih Webb berhasil menangkap citra resolusi tinggi terbaru dari NGC 6072, nebula planet yang belum memiliki julukan menarik seperti beberapa nebula lainnya.
Gambar tersebut menunjukkan banyak lobus material yang meledak ke arah acak, mirip seperti kembang api. Pemandangan ini sangat berbeda dengan cincin rapi yang dulu diharapkan dari bintang seukuran Matahari di akhir hidupnya.
Para astronom mengatakan tanda-tanda khas mengarah pada dugaan bahwa ini adalah sistem bintang ganda: satu bintang sekarat, sementara yang lain mengganggu proses tersebut dengan gravitasi.
Tampilan dari Kamera Inframerah Dekat Webb menunjukkan setidaknya dua atau tiga semburan gas yang berbeda, membentuk jet ke berbagai arah, ditambah sebuah cakram material terkompresi di tengahnya, kemungkinan akibat angin bintang yang menembus cangkang gas yang telah dikeluarkan sebelumnya.
Namun yang paling menarik perhatian para astronom adalah bintang pendamping yang tidak bisa terlihat langsung.
Citra dari Instrumen Inframerah Tengah Webb (MIRI) memperlihatkan cincin-cincin konsentris yang mengembang di sekitar bintang pusat yang sekarat, yang diduga merupakan titik putih kemerahan di tengah gambar.
Cincin-cincin ini mungkin terbentuk ketika bintang kedua yang tersembunyi itu berulang kali mengorbit pasangannya, membelah lapisan luar yang memudar.
Salah satu gambar pertama Webb adalah Nebula Cincin Selatan, yang berjarak sekitar 2.500 tahun cahaya. Selama lebih dari 50 tahun, para astronom menduga ada dua bintang di inti nebula tersebut, tetapi mereka belum pernah benar-benar melihat bintang yang lebih redup, sumber asli nebula, sampai teleskop Webb diarahkan ke sana, kata Karl Gordon, astronom di Space Telescope Science Institute di Baltimore. Dalam kasus itu, keadaannya justru terbalik: mereka bisa melihat bintang pendamping, tetapi bukan bintang yang sekarat.
“Kami tahu ini adalah sistem bintang ganda sebelumnya, tetapi kami hampir tidak melihat bintang yang sebenarnya menghasilkan nebula itu,” kata Gordon dalam konferensi pers tahun 2022. “Namun sekarang, dengan MIRI, bintang ini bersinar merah karena diselimuti debu.”
Dalam pengamatan sebelumnya menggunakan Teleskop Hubble, para astronom menemukan banyak nebula planet berbentuk tidak beraturan yang dipengaruhi oleh bintang kedua, begitu banyak hingga mereka mulai bertanya-tanya apakah bintang tambahan itu sebenarnya merupakan komponen penting dalam pembentukannya, kata Rodolfo Montez, peneliti bintang mirip Matahari yang sekarat di Harvard dan Smithsonian Center for Astrophysics.
“Hipotesis ini disebut hipotesis bintang ganda, yang menyarankan bahwa [hanya] bintang dalam sistem ganda yang dapat membentuk nebula planet,” ujar Montez dalam wawancara dengan Mashable. “Namun kita belum tahu pasti apa yang akan dilakukan bintang tunggal seperti Matahari dalam kerangka ini.”
Setiap lobus, lengkungan, dan filamen menambah misteri tentang bagaimana bintang seperti, atau mungkin tidak persis seperti, Matahari mati.
Namun satu hal yang diketahui para ilmuwan: ketika awan bercahaya NGC 6072 akhirnya menghilang, ia akan meninggalkan taburan elemen berat, mungkin menjadi benih bagi generasi baru bintang dan planet yang menakjubkan.
Scr/Mashable