Wahana Pengorbit NASA Melihat Pemandangan Mengejutkan Menembus Awan di Mars

08.06.2025
Wahana Pengorbit NASA Melihat Pemandangan Mengejutkan Menembus Awan di Mars
Wahana Pengorbit NASA Melihat Pemandangan Mengejutkan Menembus Awan di Mars

Misi Mars terlama milik NASA telah mengirimkan citra menakjubkan dari samping sebuah gunung berapi raksasa yang menjulang di atas Planet Merah, tepat sebelum fajar menyingsing.

Pada 2 Mei 2025, saat sinar matahari mulai menyinari cakrawala Mars, wahana antariksa Odyssey menangkap gambar Arsia Mons, sebuah gunung berapi raksasa yang telah lama tidak aktif, menembus pita kabut kehijauan yang bersinar di atmosfer atas planet tersebut.

Gunung berapi setinggi 12 mil, yang hampir dua kali lebih tinggi dari Mauna Loa di Hawaii, menjulang menembus selimut kabut, muncul seperti monumen dari masa kuno Mars. Citra ini bukan hanya memukau secara visual, tetapi juga memberikan wawasan ilmiah yang berharga.

“Kami memilih Arsia Mons dengan harapan bisa melihat puncaknya menembus awan pagi hari,” kata Jonathon Hill, kepala operasi kamera Odyssey di Arizona State University, dalam sebuah pernyataan, “dan hasilnya tidak mengecewakan.”

Untuk mendapatkan pemandangan ini, Odyssey harus melakukan sesuatu yang awalnya tidak dirancang untuknya. Wahana pengorbit yang telah mengelilingi Mars sejak tahun 2001 ini biasanya mengarahkan kameranya lurus ke bawah untuk memetakan permukaan planet.

Namun selama dua tahun terakhir, para ilmuwan mulai memutar wahana ini 90 derajat agar dapat melihat ke arah cakrawala. Penyesuaian ini memungkinkan NASA mempelajari bagaimana debu dan awan es berubah seiring musim.

Meskipun gambarnya masih merupakan pandangan dari atas, sudut penglihatannya mengarah ke cakrawala, mirip dengan cara para astronot melihat cakrawala Bumi dari ketinggian 250 mil di atas permukaan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Dari ketinggian itu, Bumi tidak memenuhi seluruh pandangan mereka, ada jarak dan perspektif yang cukup untuk melihat lengkungan planet bertemu dengan gelapnya ruang angkasa. Odyssey mengorbit Mars dari ketinggian yang hampir sama.

Arsia Mons terletak di ujung selatan dari tiga gunung berapi raksasa yang dikenal sebagai Tharsis Montes. Kawasan Tharsis merupakan rumah bagi gunung-gunung berapi terbesar di tata surya.

Tidak adanya lempeng tektonik di Mars memungkinkan gunung-gunung ini tumbuh jauh lebih besar dibandingkan gunung berapi mana pun di Bumi.

Bersama-sama, mereka mendominasi lanskap Mars dan kadang-kadang tertutup awan, terutama di pagi hari. Tapi bukan sembarang awan, ini adalah awan es air, berbeda dari awan karbon dioksida yang lebih umum di planet itu. Arsia Mons adalah yang paling sering tertutup awan di antara ketiganya.

Para ilmuwan baru-baru ini meneliti formasi awan lokal yang unik yang muncul di atas gunung tersebut, yang dinamakan Arsia Mons Elongated Cloud.

Fenomena sementara ini membentang sepanjang 1.100 mil di selatan Mars dan hanya berlangsung sekitar tiga jam di pagi hari saat musim semi sebelum menghilang ketika matahari mulai menghangat. Awan ini terbentuk oleh angin kencang yang terdorong ke atas lereng gunung.

Lapisan awan yang tampak dalam gambar terbaru dari Odyssey ini, menurut NASA, dikenal sebagai aphelion cloud belt. Sistem musiman yang luas ini membentang di sekitar khatulistiwa Mars ketika planet itu berada pada titik terjauh dari Matahari.

Ini adalah gambar samping keempat yang diambil Odyssey sejak 2023, dan yang pertama menunjukkan gunung berapi yang menembus lapisan awan.

“Kami melihat perbedaan musiman yang sangat signifikan dalam gambar-gambar cakrawala ini,” kata Michael D. Smith, ilmuwan planet NASA, dalam pernyataan resminya. “Ini memberi kami petunjuk baru tentang bagaimana atmosfer Mars berkembang dari waktu ke waktu.”

Scr/Mashable