Sami Khedira, pemenang Liga Champions bersama Real Madrid, menjadi pakar kopi setelah meninggalkan lapangan hijau pada Mei 2021 lalu.
Sami Khedira, mantan gelandang Real Madrid dan Jerman, adalah salah satu pemain paling sukses dan cerdas di generasinya. Ia memenangkan Liga Champions bersama Real Madrid, Piala Dunia 2014 bersama tim nasional Jerman, dan memenangkan serangkaian gelar bersama Juventus.
Namun setelah pensiun dari sepak bola karena cedera dan masalah kesehatan, Khedira memulai perjalanan baru yang penuh gairah dan kreatif, yaitu menjadi ahli kopi.
Di Italia, di samping gelar, Khedira menemukan gairah baru: espresso. Percakapan setelah makan dengan Buffon, Chiellini, dan Bonucci membangkitkan rasa ingin tahunya tentang budaya kopi di negara berbentuk sepatu bot itu. “Dulu saya hanya minum cappuccino atau latte, tetapi di Juventus, espresso tampaknya menjadi ritual wajib. Saya jadi menyukainya,” ungkapnya.
Sejak saat itu, Khedira telah menjadi lebih dari sekadar peminum kopi; dia telah menjadi pendongeng kopi. Setelah pensiun pada tahun 2021 karena masalah lutut dan aritmia, Khedira mendirikan merek Kopi Balira – sebuah proyek yang sangat pribadi.
Merek ini tidak hanya menjual kopi, tetapi juga ikonik: setiap rasa diberi nama berdasarkan kota tempat ia bermain: Stuttgart, Madrid, Turin, dan Berlin, dengan rasa khas yang terkait dengan kenangannya terhadap setiap tempat.
Meski tidak lagi bermain, Khedira masih terlibat dalam sepak bola sebagai komentator untuk DAZN di Jerman. Namun kini, kecintaannya kepada bola berjalan seiring dengan gairah barunya, suatu bentuk seni yang tenang dan halus, sama kaya dan mendalamnya dengan cara ia bermain sepak bola di masa lampau.
“Saya tidak hanya membuat kopi, saya bercerita tentang diri saya sendiri,” kata Khedira. Dan yang jelas, di atas espresso, kisahnya sama bergairah dan menginspirasi seperti yang terjadi di lapangan.
Lahir di Stuttgart, Khedira menunjukkan pemikiran taktis yang luar biasa sejak awal, meskipun ia bukan pemain yang mencolok. Ia tumbuh bersama Stuttgart, memenangkan Bundesliga pada tahun 2007, sebelum bersinar di Piala Dunia 2010 dan direkrut oleh Real Madrid.
Di bawah asuhan Mourinho dan Ancelotti, Khedira menjadi mata rantai utama di lini tengah, yang berpuncak pada keberhasilan memenangkan Liga Champions pada tahun 2014, tahun yang sama ia memenangkan Piala Dunia di Brasil. Namun, cedera yang terus-menerus dan kepergian Carlo Ancelotti membuka jalan bagi kepergiannya dari Real dan pindah ke Juventus pada tahun 2015.
Pada 2022 lalu, Sami Khedira bersama Philipp Lahm telah kembali ke tim lama mereka, VfB Stuttgart, dalam peran yang benar-benar baru.
VfB Stuttgart memperluas struktur olahraganya dan membawa kembali tiga mantan pemain tim nasional ke klub. Mantan juara dunia Philipp Lahm dan Sami Khedira menjadi penasihat CEO Alexander Wehrle di klub Bundesliga tersebut.
Scr/Mashable