Konspirasi Final Liga Champions 2008, John Terry Dituding Sengaja Ubah Urutan Penendang Penalti Chelsea

20.05.2025
Konspirasi Final Liga Champions 2008, John Terry Dituding Sengaja Ubah Urutan Penendang Penalti Chelsea
Konspirasi Final Liga Champions 2008, John Terry Dituding Sengaja Ubah Urutan Penendang Penalti Chelsea

Mantan gelandang Chelsea, Claude Makelele mengungkapkan bahwa John Terry secara sembarangan mengubah urutan tendangan penalti di final Liga Champions 2008, dengan keinginan untuk menjadi pahlawan.

Berbicara di talkSPORT, Makelele berkata: “Ruang ganti setelah pertandingan bagaikan lautan api. Tidak ada kegembiraan sama sekali. Kami tahu kami telah membuat kesalahan besar.”

Menurut Makelele, rencana awalnya adalah agar Salomon Kalou mengambil penalti yang menentukan. Namun, John Terry sendiri yang mengambil penalti pada menit terakhir, dalam upaya untuk mengakhiri pertandingan sebagai pahlawan pengangkatan trofi.

“Terry menahan tendangan Kalou. Saya rasa itu adalah titik balik yang membuat kami kalah. Sepak bola itu keras. Kalau tidak melakukan hal yang benar, Anda akan dihukum,” ungkap Makelele. “Saya memenangi Liga Champions , tetapi saya tahu bagi banyak pemain muda, itulah satu-satunya kesempatan. Terry harus memikirkan tim, bukan reputasi pribadinya.”

Sementara itu, Terry juga mengakui: “Saya berdiri di sebuah hotel di Moskow, memandang kota dari lantai 25 dan bertanya-tanya ‘Mengapa saya gagal?’. Setelah pertandingan, saya benar-benar pingsan.”

Di Stadion Luzhniki, pertandingan antara Chelsea dan Manchester United memiliki semua emosi kegembiraan, kemarahan, cinta, dan kebencian bola bundar, serta perkembangan dramatis di luar imajinasi banyak orang. Cristiano Ronaldo membawa MU unggul, sebelum Frank Lampard menyamakan kedudukan 1-1.

Skor tetap 1-1 hingga akhir 120 menit. Dalam adu penalti, Cristiano Ronaldo menjadi orang pertama yang melakukan kesalahan ketika Petr Cech memblok tembakan di babak kedua. Semua tanggung jawab jatuh pada Terry di babak terakhir. Jika berhasil, Chelsea akan dinobatkan sebagai juara.

Namun, Terry gagal dan sisanya adalah sejarah. Anderson dan Giggs mengonversi dua tembakan berikutnya, sementara Van der Sar menyelamatkan tembakan Nicolas Anelka untuk membantu United menjadi juara.

Faktor-Faktor Kekalahan Chelsea di Final Liga Champions 2008

Pada 21 Mei 2008, Chelsea menghadapi Manchester United di Luzhniki Stadium, Moskow, dalam final Liga Champions yang menjadi pertarungan all-English pertama dalam sejarah kompetisi. Meski pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu, Chelsea kalah 5-6 dalam adu penalti. Kekalahan ini menjadi pil pahit bagi The Blues, dan beberapa faktor kunci berkontribusi pada hasil tersebut.

Pertama, tekanan psikologis dan kondisi lapangan memainkan peran besar. Pertandingan digelar di tengah hujan deras, membuat lapangan licin. Hal ini terlihat jelas saat John Terry, kapten Chelsea, tergelincir saat mengambil penalti krusial di babak adu penalti. Tendangannya membentur tiang, memberikan keuntungan psikologis kepada Manchester United. Claude Makelele, dalam wawancara dengan talkSPORT pada Mei 2025, menyebut momen ini sebagai “kesalahan” Terry yang mengubah nasib Chelsea, meski ia juga menekankan bahwa kondisi lapangan sangat memengaruhi.

Kedua, keputusan taktis dan emosi di lapangan menjadi faktor. Chelsea kehilangan Didier Drogba di menit-menit akhir perpanjangan waktu karena kartu merah setelah insiden dengan Nemanja Vidic. Kehilangan penyerang kunci ini melemahkan Chelsea, baik dalam permainan maupun adu penalti, di mana Drogba dikenal sebagai eksekutor andal. Selain itu, meski Chelsea tampil solid secara defensif, mereka gagal memanfaatkan peluang emas, seperti dua tembakan yang membentur tiang gawang Manchester United.

Ketiga, pengalaman Manchester United dalam situasi krusial terbukti menentukan. United, yang dipimpin Cristiano Ronaldo dan dilatih Sir Alex Ferguson, memiliki rekam jejak kuat di laga-laga besar. Meski Ronaldo gagal dalam adu penalti, kiper Edwin van der Sar tampil gemilang dengan menahan tendangan Nicolas Anelka, mengunci kemenangan United. Chelsea, di sisi lain, baru pertama kali mencapai final Liga Champions, dan kurangnya pengalaman di panggung sebesar ini mungkin memengaruhi performa mereka.

Secara keseluruhan, kombinasi kondisi lapangan, keputusan emosional, dan pengalaman lawan menjadi penyebab utama kekalahan Chelsea. Meski begitu, perjuangan mereka tetap menjadi tonggak bersejarah bagi klub yang kemudian meraih gelar Liga Champions pada 2012.

Scr/Mashable