Paris Saint-Germain (PSG) sangat diapresiasi oleh para pengamat sepak bola dan memiliki ekspektasi tinggi sebelum pertandingan dengan Inter Milan di final Liga Champions 2024/25, Minggu 1 Juni 2025 dini hari WIB.
Pelatih Luis Enrique tak ragu menyebut pertandingan mendatang di Munich sebagai salah satu pertandingan terpenting dalam sejarah PSG. Tim Prancis belum pernah memenangkan gelar Eropa dan membutuhkan gelar Liga Champions ini untuk membuat sejarah.
Kekuatan
Perjalanan PSG ke final Liga Champions musim ini sangat mengesankan. Awalnya mereka hampir gagal lolos dari babak kualifikasi. Namun, kemampuan untuk bangkit dan mengatasi kesulitan menunjukkan ketangguhan dan keberanian tim Prancis.
Tim asuhan Luis Enrique mengalahkan tim-tim papan atas seperti Arsenal, Liverpool, dan Aston Villa di babak sistem gugur dalam perjalanan ke final.
Kemenangan 4-2 atas Manchester City pada babak kualifikasi sebelumnya merupakan titik balik penting dalam kampanye Liga Champions PSG. Sebelum menang atas Manchester City, PSG telah menderita kekalahan melawan Atletico Madrid, Bayern Munich, dan Arsenal, yang menyebabkan banyak orang meragukan kemampuan mereka.
Namun, sejak akhir Desember tahun lalu, PSG telah bertransformasi. Mereka bermain semakin baik dan lebih baik lagi. Hasil mengesankan di babak sistem gugur membuat PSG percaya diri besar. Mereka siap menghadapi Inter Milan, lawan tangguh namun masih dalam kendali “Les Parisiens”.
Kekuatan individu-individu hebat dalam skuad membantu PSG dinilai lebih tinggi daripada Inter. Pelatih Enrique memiliki banyak pemain yang dapat menimbulkan ancaman besar bagi pertahanan Inter Milan.
Trio Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia dan Desire Doue mampu mendobrak pertahanan apa pun berkat kecepatan, fondasi teknis dan kemampuan menciptakan terobosan.
Dembele sedang menjalani musim terbaik dalam kariernya, sementara Kvaratskhelia punya kemampuan menguasai bola dan membuat perbedaan besar dalam serangan. Di sayap lain, Desire Doue memiliki kemudaan dan daya ledak.
Pertahanan Inter Milan yang dinilai paling kuat di liga sebelum menghadapi Barcelona mulai menunjukkan lubang. Dalam kedua pertandingan semifinal melawan Barcelona, meski sempat unggul, hilangnya konsentrasi nyaris membuat kubu La Liga itu mampu bangkit.
Kelemahan Inter ini memberi PSG kesempatan. Pertahanan Inter yang dipenuhi pemain-pemain senior akan menghadapi tantangan besar saat menghadapi bintang-bintang penyerang PSG yang masih muda dan bersemangat.
Pertarungan Kecerdasan Enrique-Inzaghi
PSG juga punya kelebihan dibanding Inter karena pelatih Enrique pernah menjuarai Piala Eropa bersama Barcelona pada 2015. Sementara itu, pelatih Simeone Inzaghi belum pernah menjuarai turnamen ini.
Dalam penampilan terakhir mereka di tahun 2023, Inzaghi dan Inter kalah dari Manchester City dan Pep Guardiola. Pengalaman Pelatih Enrique diharapkan memberi PSG keuntungan atas Inter.
Dengan bimbingan ahli strategi Spanyol, skuad yang menggabungkan pengalaman dan pemuda, serta semangat yang ditempa melalui pertandingan besar, PSG punya alasan untuk percaya pada kemenangan.
Inter Milan, meski merupakan lawan yang tangguh, masih memiliki masalah dalam hal kebugaran dan sistem pertahanan. Jika mereka memanfaatkan momen-momen penting dengan baik dan memaksimalkan kemampuan bintang-bintangnya, PSG dapat sepenuhnya mengubah impian Liga Champions mereka menjadi kenyataan.
Scr/Mashable