Facebook seringkali diasosiasikan dengan generasi Boomer. Survei dari NapoleonCat.com pada tahun 2024 menunjukkan bahwa hanya 26,4% pengguna aktif Facebook berasal dari Generasi Z (Gen Z), berbanding jauh dengan 38% dari generasi Boomer. Lantas, mengapa Gen Z yang tumbuh bersama media sosial justru meninggalkan platform ini? Berikut beberapa alasan psikologis yang mendasarinya:
Takut Ketinggalan Tren (Fear of Missing Out/FoMO)
Istilah FoMO sudah sangat familiar di kalangan Gen Z. FoMO adalah ketakutan individu untuk ketinggalan sesuatu yang sedang tren atau pengalaman yang dianggap berkesan. Menurut McGinnis, FoMO merupakan tekanan sosial yang muncul dari perasaan tertinggal atau terisolasi dari pengalaman yang dialami orang lain (dalam Wardani, 2023).
Dalam konteks media sosial, FoMO mendorong pengguna untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dan tren terkini. Dalam kasus Facebook, FoMO mendorong Gen Z untuk beralih ke platform yang dianggap lebih trendi dan up-to-date agar tidak merasa ketinggalan zaman. Mereka mencari platform yang menawarkan konten dan interaksi yang lebih relevan dengan minat dan gaya hidup mereka.
Kebosanan Dibandingkan Platform Lain
Gen Z umumnya familiar dengan konten yang ada di Facebook. Dibandingkan dengan platform lain seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, Facebook sering dianggap memiliki fitur dan konten yang kurang menarik dan cenderung membosankan.
Dalam psikologi, bosan didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan aktivitas yang menarik namun tidak terpenuhi (Eastwood et al., 2012). Dalam konteks ini, Facebook dianggap tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan Gen Z akan konten yang interaktif, dinamis, dan menghibur. Akibatnya, mereka mencari kepuasan di platform lain yang menawarkan pengalaman yang lebih memuaskan.
Kekhawatiran Terhadap Privasi
Privasi merupakan aspek penting bagi pengguna media sosial. Facebook dikenal memiliki catatan yang kurang baik terkait privasi, termasuk isu pembagian data ke pihak ketiga.
Kekhawatiran adalah emosi negatif yang berpusat pada kemungkinan terjadinya hal-hal buruk di masa depan. Masalah privasi yang pernah dialami Facebook memicu kekhawatiran di kalangan pengguna, termasuk Gen Z, tentang potensi penyalahgunaan data pribadi mereka. Kekhawatiran ini menjadi salah satu faktor pendorong mereka untuk meninggalkan platform tersebut dan mencari alternatif yang dianggap lebih aman dan terpercaya.
Dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor psikologis berkontribusi terhadap ditinggalkannya Facebook oleh Gen Z. Perasaan FoMO, kebosanan akibat kurangnya konten yang menarik, dan kekhawatiran terhadap privasi menjadi alasan utama mengapa Gen Z beralih ke platform media sosial lain yang dianggap lebih relevan dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Facebook dinilai kurang up-to-date dan kurang mampu memberikan rasa aman bagi penggunanya, khususnya Gen Z.