Ilmuwan berharap, suatu saat nanti dunia hewan dan manusia tidak ada lagi batasan. Manusia dapat memahami bahasa hewan. (Shutterstock)
Ilmuwan berharap, suatu saat nanti dunia hewan dan manusia tidak ada lagi batasan. Manusia dapat memahami bahasa hewan. (Shutterstock)

Rahasia Komunikasi Hewan: Apakah Mereka Benar-Benar Memahami Kita?

Ungkap misteri komunikasi hewan! Pelajari penelitian terbaru tentang kemampuan primata dan anjing dalam memahami bahasa manusia, dari Clever Hans hingga anjing terpintar di dunia.
27.03.2025

Lebih dari Sekadar Gonggongan dan Meongan – Memahami Dunia Komunikasi Hewan

Pernahkah Anda merasa koneksi mendalam dengan hewan peliharaan Anda, seolah mereka mengerti setiap kata yang Anda ucapkan? Fenomena ini menarik perhatian para ilmuwan selama bertahun-tahun. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies hewan, terutama primata dan anjing, memiliki kemampuan luar biasa untuk mengenali kata-kata, intonasi suara, dan bahkan emosi manusia.

Namun, pertanyaan mendasar tetap ada: seberapa jauh pemahaman mereka terhadap makna di balik kata-kata tersebut? Mari kita telaah lebih dalam, mengutip berbagai sumber terpercaya termasuk informasi dari livescience.com.

Mitos dan Fakta: Belajar dari Kasus Clever Hans

Di awal abad ke-20, dunia dihebohkan oleh seekor kuda bernama Clever Hans di Jerman. Kuda ini dianggap memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami bahasa, membaca waktu, dan bahkan memecahkan soal matematika. Namun, investigasi independen mengungkap fakta yang mengejutkan. Ternyata, Clever Hans tidak benar-benar memahami bahasa atau melakukan perhitungan. Ia hanya merespons isyarat tubuh bawah sadar dari pelatihnya. Kasus ini menjadi pengingat penting tentang kompleksitas dalam meneliti pemahaman bahasa pada hewan.

Primata dan Kemampuan Berbahasa: Lebih dari Sekadar Meniru

Eksperimen tentang bahasa hewan sering kali melibatkan primata. Salah satu contoh paling terkenal adalah Koko, seekor gorila dataran rendah barat yang mempelajari versi modifikasi dari Bahasa Isyarat Amerika (ASL). Selama hidupnya hingga tahun 2018, Koko dilaporkan mampu menggunakan sekitar 1.000 isyarat dan memahami lebih dari 2.000 kata dalam bahasa Inggris lisan.

Meskipun demikian, para ahli memiliki pandangan yang beragam mengenai kefasihan bahasa isyarat Koko. Beberapa isyaratnya terkadang sulit diinterpretasikan, dan pelatihnya sering kali perlu memberikan interpretasi subjektif.

Psikolog komparatif Michael Tomasello menyoroti Kanzi, seekor bonobo jantan yang hidup dari tahun 1980 hingga 2025, sebagai primata dengan kemampuan berbahasa paling maju. Kanzi berkomunikasi menggunakan papan leksigram, yaitu papan yang berisi simbol-simbol yang mewakili objek, tindakan, dan lokasi.

Profesor antropologi evolusi dari Universitas Zurich, Simon W. Townsend, yang meneliti Kanzi, menyatakan bahwa bonobo ini memahami simbol-simbol tersebut dengan baik untuk berkomunikasi. Namun, ia juga menekankan bahwa penggunaan simbol berbeda dengan pemahaman sintaksis atau tata bahasa yang menjadi ciri khas bahasa manusia. Townsend dan timnya terus meneliti kemampuan sintaksis Kanzi hingga akhir hayatnya.

Sebuah penelitian menarik pada tahun 1993 menunjukkan pemahaman Kanzi terhadap perintah lisan. Ketika diminta melakukan tugas-tugas baru seperti “Pakai topeng monster dan buat Linda takut,” Kanzi berhasil melakukannya tiga dari empat kali. Hasil ini bahkan lebih baik dari yang dicapai oleh anak manusia berusia 2,5 tahun.

Anjing: Sahabat Setia yang Peka Terhadap Bahasa Manusia

Peran Evolusi dalam Kemampuan Komunikasi Anjing

Berbeda dengan kebanyakan hewan, anjing memiliki sejarah evolusi yang panjang bersama manusia, diperkirakan sekitar 14.000 tahun. Kedekatan ini membuat anjing sangat peka terhadap suara dan intonasi manusia. Bahkan sejak usia 8 minggu, anak anjing sudah menunjukkan ketertarikan pada suara manusia.

Beberapa anjing memiliki kemampuan pemahaman bahasa yang luar biasa. Chaser, seekor border collie yang dijuluki “anjing terpintar di dunia,” dilaporkan mampu memahami lebih dari 1.000 kata. Dalam penelitian tahun 2011, Chaser dapat membedakan perintah kompleks seperti “bawa kaus kaki ke bola” dan “bawa bola ke kaus kaki,” yang mengindikasikan pemahaman dasar tentang sintaksis.

Federico Rossano, seorang profesor ilmu kognitif di Universitas California, San Diego, melakukan penelitian tentang kemampuan anjing menggunakan papan tombol yang memutar kata-kata tertentu saat ditekan. Penelitiannya pada tahun 2024 menunjukkan bahwa anjing merespons bunyi kata-kata itu sendiri, bukan hanya konteks atau kebiasaan pemiliknya.

Dalam studi yang melibatkan 59 anjing, para peneliti menggunakan headphone untuk memastikan anjing tidak terpengaruh oleh bahasa tubuh manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa anjing memberikan respons yang signifikan terhadap kata-kata yang berkaitan dengan “di luar,” “bermain,” dan “makanan,” dibandingkan dengan kata-kata acak.

Saat ini, Rossano sedang menyelidiki apakah anjing dapat menggunakan tombol untuk merujuk pada orang atau benda yang tidak ada di sekitar mereka, serta apakah mereka mampu menggabungkan tombol untuk membentuk makna yang lebih kompleks. Jika terbukti, ini akan menunjukkan tingkat kognitif yang lebih tinggi pada anjing.

“Saya memulai penelitian ini dengan skeptis, tetapi kini pandangan saya tentang kemampuan bahasa anjing telah berubah 100%,” ungkap Rossano.

Misteri Komunikasi Hewan yang Terus Terungkap

Masa Depan Penelitian tentang Bahasa dan Komunikasi Hewan

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa meskipun primata dan anjing belum sepenuhnya memahami bahasa manusia seperti kita, kemampuan kognitif dan cara mereka berkomunikasi jauh lebih kompleks dari yang pernah kita bayangkan.

Seiring dengan kemajuan penelitian di masa depan, masih banyak misteri yang perlu dipecahkan tentang seberapa dalam hewan benar-benar memahami makna di balik kata-kata manusia. Namun, satu hal yang pasti, cara hewan berkomunikasi menyimpan keunikan tersendiri yang akan terus menarik perhatian para ilmuwan dan kita semua.