Pemain Asing Liga 2 Lolos dari Maut Setelah Tersengat Listrik

24.02.2025
Pemain Asing Liga 2 Lolos dari Maut Setelah Tersengat Listrik
Pemain Asing Liga 2 Lolos dari Maut Setelah Tersengat Listrik

Enam hari setelah insiden tak masuk akal yang terjadi saat wawancara Man of the Match, Oege-Sietse van Lingen merasa cukup beruntung bisa lolos dari maut dengan selisih tipis.

Pada Sabtu 15 Februari lalu, dalam pertandingan lanjutan Liga 2 Thailand, Suphanburi FC mengalahkan Pattaya United dengan skor 3-0. Kemenangan ini sangat penting, membantu tim yang saat ini menduduki peringkat ke-17 dari 18 tim, menghidupkan kembali mimpinya untuk tetap bertahan di liga dengan memperkecil jarak dengan zona aman sebanyak 6 poin.

Mencetak satu gol dan memberi assist pada gol lainnya, Oege-Sietse van Lingen terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan. Dia menuju ke mixed zone untuk bersiap-siap untuk wawancara pasca-pertandingannya yang mengesankan, tanpa menyadari bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Di sana, segera setelah mengambil mikrofon, Van Lingen tiba-tiba tersengat listrik dan jatuh ke tanah. Tim medis di lapangan membutuhkan waktu 20 menit untuk memberikan pertolongan pertama agar penyerang Belanda itu sadar kembali. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bangkok Pattaya untuk menjalani perawatan, karena selain terkena sengatan arus listrik, Van Lingen juga mengalami cedera bahu akibat terjatuh.

Setelah 6 hari di rumah sakit, bintang Suphanburi FC masih shock akibat kejadian itu.

“Saya berusaha bermain lebih baik setiap hari dan pada pertandingan itu, saya terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan,” kata Van Lingen, mengutip dari Thairath.

“Wasit memberi saya mikrofon untuk wawancara. Saya mengambilnya dan tersengat listrik. Saya jatuh dan mencoba menjatuhkan mikrofon dari tangan saya tetapi tidak berhasil.”

“Akhirnya, seseorang mencabut kabelnya dan mikrofon terjatuh dari tangan saya. Ketika di rumah sakit, saya merasa beruntung dalam kejadian itu karena saya tidak memegang mikrofon dengan tangan kiri. Jika saya melakukan itu saya akan mati, karena arus listriknya langsung menuju ke jantung saya. Selain sengatan listrik, bahu kanan saya juga patah dan dokter mengatakan saya perlu istirahat selama 3 hingga 6 minggu,” jelasnya.

Setelah kejadian tersebut, sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand, Madam Pang meminta untuk memperketat pemeriksaan keamanan di tempat pertandingan guna menghindari kasus yang tidak diinginkan seperti yang dialami Van Lingen.

Karier Oege-Sietse van Lingen

Sebelum bermain di Thailand, Oege-Sietse van Lingen mengawali karier sepak bola dengan menimba ilmu di FC Groningen dan SC Cambuur. Pada tahun 2019 ia pindah ke ONS Sneek, di mana ia mencetak sembilan gol di Divisi Ketiga. Performanya itu membuat VV Katwijk membyar pada tahun 2020, yang bermain satu tingkat lebih tinggi di Divisi Kedua.

Namun setelah lima pertandingan, kompetisi dihentikan karena pandemi Corona. Setelah musim berikutnya di Katwijk, di mana ia menjadi juara, ia kembali ke Divisi Ketiga, bersama Harkemase Boys.

Di sana ia hanya memainkan tiga pertandingan, setelah itu pindah ke Victoria Rosport di Luksemburg. Di sini ia mencetak tujuh gol dalam tujuh belas pertandingan, yang membuatnya pindah kF91 Dudelange.

Bersama klub papan atas Luksemburg itu, ia melakukan debutnya di babak penyisihan Liga Konferensi UEFA melawan klub Irlandia St. Patrick’s Athletic FC. Van Lingen mencetak satu gol pada pertandingan kandang dan tiga gol pada pertandingan tandang. Di babak selanjutnya Dudelange tersingkir oleh klub Malta, Gzira United. Lalu pemain 25 tahun itu pergi pada awal musim 2024/25, setelah itu ia menjalani trial dengan klub Thailand, Suphanburi FC.

Scr/(mashable)