Dari Manchester hingga Naples, Scott McTominay menulis babak baru yang cemerlang dalam kariernya dengan performa eksplosif di Serie A Liga Italia.
Dua gol terbaru McTominay melawan Torino tidak hanya membantu Napoli menang 2-0 pada putaran ke-34 Serie A Liga Italia 2024/2025, tetapi juga menciptakan terobosan penting dalam perjalanan untuk menaklukkan Scudetto.
Di tanah suci Diego Armando Maradona pada malam 27 April, McTominay bermain seperti mesin. Menit ke-7, menerima umpan silang, gelandang Skotlandia itu bergegas masuk dan menyelesaikan dengan akurat untuk membuka skor.
Pada menit ke-41, menerima assist serupa, McTominay berada di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, menggandakan keunggulan. Kedua serangan itu hampir identik, menunjukkan ketajaman, insting, dan posisi yang sangat baik.
Dengan 11 gol musim ini, McTominay memecahkan rekor Denis Law yang berusia setengah abad untuk gol terbanyak oleh pemain Skotlandia di Serie A.
Kebangkitan McTominay menjadi lebih berarti ketika rival langsungnya Inter Milan tersandung dan kalah mengejutkan 0-1 dari Roma di kandang sendiri. Akibatnya, peringkatnya berubah drastis. Napoli memimpin dengan 74 poin, 3 poin lebih banyak dari Inter ketika hanya beberapa putaran tersisa di musim ini.
Kini, McTominay menunjukkan betapa bijaknya ia meninggalkan Man Utd. Meninggalkan Setan Merah bukanlah keputusan yang mudah.
Bagi McTominay, Old Trafford telah menjadi rumahnya selama 22 tahun, tempat ia tumbuh dari seorang pemungut bola menjadi pemain tim utama.
Namun di Napoli, ia menemukan apa yang ia idamkan: bermain sepak bola dengan jati dirinya yang sebenarnya – seorang pejuang lini tengah, tidak lagi terbatas pada peran bertahan semata.
Di bawah asuhan Antonio Conte, McTominay mampu mengembangkan sepenuhnya kualitas terbaiknya: kemampuan menembus area penalti, kegigihan yang tak kenal lelah, dan semangat juang yang gigih. Ia segera berintegrasi di kota Naples yang hangat, beradaptasi dengan budaya Italia, bahkan mempelajari bahasa setempat untuk berkomunikasi dengan rekan satu timnya.
Perubahan gaya hidup kecil – seperti berhenti makan pizza dan minum anggur serta berteman dengan sayur-sayuran segar dan makanan laut – merupakan bukti tekad McTominay untuk mengubah dirinya. Bahkan ada detail yang lucu: dari “takut dengan warna merah tomat”, ia mengubahnya menjadi camilan favorit berkat rasanya yang luar biasa di wilayah Campania.
McTominay lebih banyak tersenyum kali ini. Wajahnya berseri-seri ketika dia bercerita tentang kehidupan barunya. Bagi McTominay, ini bukan sekadar perubahan geografi, tetapi juga perjalanan kedewasaan, penegasan bahwa untuk tumbuh, terkadang orang harus berani keluar dari zona nyamannya.
Sekarang, di tengah sinar matahari dan musik klasik Naples, McTominay berjuang bukan hanya demi gelar, tetapi juga demi harga dirinya sendiri.
Seorang pejuang Skotlandia, dengan hati yang hangat dan haus akan penaklukan, sedang dalam perjalanan untuk mengukir namanya dalam sejarah Naples .
Scr/Mashable