Gelandang Real Madrid, Jude Bellingham, resmi membuat sejarah dengan memecahkan rekor legenda Iker Casillas untuk menjadi pemain termuda yang mencapai 50 penampilan di Liga Champions.
Menurut statistik, Bellingham mencapai prestasi ini pada usia 22 tahun 128 hari. Rekor lama dipegang oleh kiper legendaris Iker Casillas, yang memainkan pertandingan ke-50 di Liga Champions pada usia 22 tahun 155 hari. Dengan pencapaian baru ini, gelandang Inggris tersebut telah mencatatkan namanya di halaman tersendiri dalam sejarah turnamen tersebut.
Pencapaian Bellingham semakin mengesankan karena ia telah melampaui sejumlah nama besar lainnya di dunia sepak bola. Mantan gelandang Cesc Fabregas mencapai tonggak sejarah 50 pertandingan pada usia 22 tahun 331 hari, sementara superstar Lionel Messi mencapai tonggak sejarah tersebut pada usia 23 tahun 166 hari. Bahkan rekan setimnya di Real Madrid saat ini, Kylian Mbappe, mencapai tonggak sejarah tersebut lebih lambat, pada usia 22 tahun 339 hari.
Perjalanan Bellingham di Liga Champions dimulai pada tahun 2020, ketika ia baru berusia 17 tahun dan melakukan debutnya untuk Borussia Dortmund melawan Lazio. Sebelum mencetak rekor tersebut, ia telah tampil sebanyak 49 kali, menyumbang 14 gol dan 13 assist, dan tampil gemilang dalam memenangkan gelar juara di musim pertamanya bersama Real Madrid.
Tonggak sejarah ini bukan hanya rekor pribadi, tetapi juga mengukuhkan posisi Bellingham sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia saat ini, meskipun usianya masih muda. Namun, malam itu bukanlah malam yang sempurna bagi Bellingham ketika Real Madrid kalah 0-1 dari Liverpool, dan performa sang gelandang pun tidak terlalu impresif .
Keajaiban Tangan Thibaut Courtois dalam Kekalahan Pahit Real Madrid di Anfield
Sementara itu, penjaga gawang asal Belgia, Thibaut Courtois melakukan tujuh penyelamatan ajaib di Anfield, tetapi Real Madrid tetap kalah 0-1 dari Liverpool setelah satu-satunya gol Mac Allister, pada matchday keempat Liga Champions 2025/2026, Rabu 5 November 2025 dini hari WIB.
Thibaut Courtois tampil gemilang secara individu di Anfield dengan tujuh penyelamatan spektakuler, tetapi usahanya sia-sia karena Real Madrid tetap menderita kekalahan 1-0 dari Liverpool.
Meskipun menjadi “malaikat pelindung” bagi tim Kerajaan Spanyol, kelonggaran pertahanan memaksanya untuk memungut bola dari gawang setelah hanya satu momen , ketika Alexis Mac Allister dilupakan dan dengan nyaman menyundul gol penentu pertandingan.
Selama 50 menit pertama pertandingan, Courtois menjadi tembok yang tak tertembus. Penampilannya membungkam para penggemar Anfield dan mengingatkan mereka pada penampilannya sendiri di final Liga Champions 2022.
Pada babak pertama, penjaga gawang Belgia itu melakukan tiga penyelamatan kelas dunia, dua kali menggagalkan upaya Dominik Szoboszlai dan sekali terbang untuk memblok tembakan roket Mac Allister.
Di babak kedua, skenarionya tidak berubah karena Courtois terus membuat frustrasi para penyerang Liverpool. Ia memiliki refleks yang luar biasa untuk memblok tembakan jarak dekat Virgil van Dijk, sebelum akhirnya menang melawan Ekitike dalam pertandingan tatap muka.
Totalnya ia melakukan 5 penyelamatan yang menentukan, tetapi pada akhirnya tetap harus menerima kekalahan .
Gol Mac Allister bukanlah kesalahan Courtois, tetapi akibat dirinya “ditinggal sendirian” oleh rekan setimnya di Real Madrid dalam situasi pertahanan yang krusial.
Scr/Mashable
