Sirkuit Misano World Circuit Marco Simoncelli menjadi saksi kehebatan Marco Bezzecchi dan Aprilia Racing di ajang MotoGP 2025. Di hadapan para pendukung tuan rumah, Bezzecchi tampil memukau dengan meraih podium kedua di balapan utama, hanya 0,568 detik di belakang pemenang.
Ini menjadi podium kesembilan bagi pembalap Italia tersebut musim ini, menegaskan konsistensinya bersama Aprilia. Keberhasilan ini melengkapi kemenangan Bezzecchi di sprint race pada hari Sabtu, menjadikan akhir pekan di Misano sebagai salah satu momen terbaik Aprilia Racing musim ini. Namun, di sisi lain, Jorge Martín harus berjuang keras akibat masalah teknis yang membuatnya start dengan motor cadangan dan finis di posisi ke-13.
Bezzecchi memulai balapan dengan sempurna, langsung memimpin sejak tikungan pertama. Dengan RS-GP25 yang semakin kompetitif, ia mempertahankan posisi terdepan dengan penuh percaya diri hingga pertengahan balapan. Meski akhirnya kehilangan puncak klasemen, Bezzecchi terus bertarung sengit dan finis hanya setengah detik dari sang pemenang, Marc Márquez.
“Ini balapan yang luar biasa. Saya senang karena sudah memberikan segalanya. Tentu saja ada rasa kecewa karena saya ingin menang–saya sangat menginginkannya dengan sepenuh hati. Kami punya kecepatan yang luar biasa, dan sungguh mengesankan bahwa kami bisa menjaga pace itu sampai akhir,” ungkap Bezzecchi usai balapan, dalam rilis yang diterima awak Mashable Indonesia.
Keberhasilan Bezzecchi di Misano tak lepas dari kerja keras tim Aprilia di Noale, yang terus mengasah performa RS-GP25. Pole position pada hari Sabtu, kemenangan di sprint race, dan podium di balapan utama menjadi bukti nyata kemajuan tim. CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyebut akhir pekan ini sebagai momen spesial.
“Ini hampir menjadi akhir pekan yang sempurna berkat performa Marco yang benar-benar luar biasa. Kami tidak pernah meraih hasil yang gemilang di Misano, jadi merebut pole position di hari Sabtu adalah sesuatu yang spesial–apalagi untuknya, di depan pendukungnya sendiri–dan menang di sprint race jelas jadi momen yang akan selalu dia ingat,” ujar Rivola.
Ia juga menegaskan bahwa target tim adalah terus menantang dominasi Marc Márquez hingga akhir musim.
Sementara itu, nasib kurang beruntung menimpa Jorge Martín. Motornya mati saat formation lap, memaksanya kembali ke pit untuk menggunakan motor cadangan. Akibatnya, ia mendapat dua penalti long lap yang membuatnya start dari posisi belakang.
“Ketika sampai di Tikungan 13, saya melihat motor mulai mati. Saya coba menyalakan ulang, tapi tidak berhasil. Jadi saya turun dan berlari kembali ke pit. Saat tiba, pit lane sudah ditutup, dan saya diberitahu akan start dari posisi grid semula tapi dengan dua penalti long lap,” jelas Martín.
Meski menghadapi situasi sulit, ia tetap fokus mengumpulkan pengalaman.
“Saya rasa saya menghadapi situasi ini dengan cukup dewasa. Dengan dua long lap memang sulit untuk bangkit, jadi saya fokus mengambil pengalaman sebanyak mungkin dan mencari area yang bisa saya tingkatkan sebagai pembalap,” tambahnya.
Rivola juga mengapresiasi ketangguhan Martín dan menyoroti kerja sama tim yang membantunya lolos ke Q2 pada hari Jumat.
“Jorge makin lama makin percaya diri dengan motornya, dan tes hari Senin akan sangat penting untuk membantunya mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi flyaway races mendatang,” kata Rivola. Tim kini akan menganalisis penyebab masalah teknis pada motor Martín untuk memastikan performa lebih baik di seri berikutnya.
Pencapaian Aprilia di Misano menunjukkan bahwa tim ini kini menjadi penantang serius di MotoGP. Menurut beberapa sumber otomotif, peningkatan pada sistem elektronik dan aerodinamika RS-GP25 memungkinkan motor ini tampil kompetitif di lintasan cepat seperti Misano. Dengan 20 poin tambahan dari Bezzecchi, Aprilia terus memperkuat posisinya di klasemen. Keberhasilan ini juga menjadi modal berharga menjelang seri flyaway races, di mana konsistensi dan adaptasi akan menjadi kunci.
Dengan semangat pantang menyerah Bezzecchi dan dukungan tim yang solid, Aprilia Racing siap melanjutkan perjuangan di seri berikutnya. Misano telah membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pesaing, tetapi ancaman nyata bagi dominasi tim-tim besar.
Scr/Mashable