Real Madrid berada dalam suasana tegang yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan La Liga, dan menurut mereka, orang di balik semua itu adalah Presiden turnamen, Javier Tebas.
Ketidakpuasan terhadap wasit, bias dalam keputusan penting, bersama dengan perasaan terisolasi dari liga lainnya, telah membuat “Los Blancos” semakin kehilangan kepercayaan pada sistem saat ini. Dan kemudian, muncullah sebuah ide yang tampaknya gila tetapi bukan hal baru: meninggalkan La Liga untuk “berlindung” di turnamen lain.
Para penggemar Real Madrid membanjiri media sosial, mendesak klub tersebut agar mempertimbangkan secara serius untuk meninggalkan La Liga dan bergabung dengan liga lain seperti Premier League, Serie A Liga Italia atau Bundesliga. Ini bukan pertama kalinya hal ini disebutkan.
Dua tahun lalu, ide ini sempat menimbulkan kehebohan, namun Real Madrid akhirnya membantahnya lewat pernyataan resmi: “Kami tidak akan membiarkan pihak luar mengganggu operasional klub.”
Namun kini, ketidakpuasan telah mencapai titik didih. Di Madrid, mereka percaya bahwa Presiden Tebas mengeksploitasi merek Real Madrid untuk menarik investasi, sambil menciptakan sistem yang merugikan tim Kerajaan Spanyol. Surat protes Madrid terhadap wasit tidak hanya diabaikan, tetapi juga semakin mengisolasi mereka di dalam liga.
Secara teori, bukan tidak mungkin bagi sebuah klub untuk pindah ke liga lain. Jika ingin meninggalkan La Liga, Real Madrid harus mengatasi dua rintangan besar. Itu akan membutuhkan persetujuan dari FIFA dan liga baru – Real Madrid akan membutuhkan undangan resmi dari Bundesliga, Serie A atau Ligue 1, serta izin dari FIFA.
Selanjutnya, klub harus mengatasi “tembok” UEFA. Hubungan yang tegang antara Real Madrid dan UEFA mengenai proyek Liga Super dapat membuat prosesnya lebih rumit.
Jika kedua hambatan ini diatasi, prospek Real Madrid bermain di Bundesliga atau Serie A Liga Italia tidak hanya akan meningkatkan daya saing kompetisi tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang besar bagi klub dan negara tuan rumah.
Meskipun kemungkinan meninggalkan La Liga hampir tidak terpikirkan, Real Madrid masih memiliki jalan lain: Liga Super. Ini adalah proyek yang telah lama dijalankan oleh Presiden Florentino Pérez dan menjadi alasan mengapa UEFA dan La Liga turut prihatin. Jika turnamen ini sukses, Real Madrid dapat menciptakan taman bermain mereka sendiri, bebas dari kendali Tebas dan kekuatan-kekuatan yang menentang mereka.
Meski gagasan meninggalkan La Liga mungkin tampak berani, pada kenyataannya hal itu tetap menjadi “impian” pada saat ini. Akan tetapi, itu tidak berarti Real Madrid akan berdiam diri saja.
Dengan Liga Super di tangan dan meningkatnya ketidakpuasan, mungkin di masa depan, Real Madrid akan menjadi pelopor dalam mengubah tatanan sepak bola Eropa, dengan satu atau lain cara.
Scr/(mashable)
