Seorang wanita berusia 96 tahun bernama Irene Edge membuat sejarah di acara Worcester Pitchcroft, menyelesaikan lintasan 5 km dalam waktu tercepat di kelompok usianya.
Pada akhir September, Edge menyelesaikan lomba lari sejauh 5 km dalam waktu 1 jam 20 menit, waktu yang dinilai oleh penyelenggara sebagai rekor dunia untuk usianya, berdasarkan sistem peringkat World Masters Athletics.
Nyonya Edge, yang tinggal di dekat Halesowen di Inggris Barat, didorong untuk mengambil bagian dalam acara tersebut oleh kedua putrinya, Jacqui Burt dan Angela Podmore.
Setelah menyelesaikan lomba, ia berkata dengan penuh semangat: “Saya menikmati setiap menitnya. Saya ingin berbuat lebih banyak dan berencana untuk lomba lagi di Evesham.”
“Saya tidak tahu apa yang diharapkan karena ini pengalaman pertama saya, tapi semuanya luar biasa. Semua orang sangat ramah dan suasananya luar biasa,” tambahnya.
Ibu Edge juga mengungkapkan keterkejutannya atas waktu penyelesaiannya: “Saya tidak menyangka saya bisa berlari dalam waktu sesingkat itu, hanya 1 jam 20 menit.”
Ini adalah hasil yang luar biasa, menunjukkan kekuatan dan tekad luar biasa dari wanita berusia 96 tahun ini. Keistimewaan Nyonya Edge adalah gaya hidup sehatnya yang membantunya tetap bugar di usianya yang hampir 100 tahun.
“Saya tidak pernah menyetir mobil, jadi saya banyak berjalan kaki, bahkan saat berbelanja,” ujarnya. “Saya menjaga diri dengan makan dengan baik: sarapan lengkap, makan siang ringan, dan makan malam dengan makanan matang atau salad. Saya tidak merokok dan tidak minum alkohol.”
BBC mengatakan bahwa pencapaian Irene Edge bukan hanya sebuah rekor, tetapi juga menjadi inspirasi besar bagi masyarakat. Di usianya yang ke-96, ia telah membuktikan bahwa mengejar kesehatan dan kebahagiaan tak ada batasnya.
Dengan semangat optimis dan gaya hidup sehatnya, Edge tidak hanya memecahkan rekor tetapi juga menginspirasi orang-orang di sekitarnya tentang arti hidup positif.
Bukan yang Pertama
Di tengah gemerlap dunia olahraga yang sering didominasi atlet muda, ada kisah inspiratif dari para lansia wanita yang menolak kalah oleh usia. Dengan semangat membara dan langkah yang tak kenal lelah, mereka memecahkan rekor lari, membuktikan bahwa batasan hanyalah angka. Para pelari lansia ini bukan hanya menorehkan prestasi, tetapi juga mengukir cerita tentang ketangguhan, dedikasi, dan cinta pada olahraga.
Beberapa wanita lanjut usia telah memecahkan rekor lari, seperti Nenek Diane Friedman (100 tahun) yang menjadi pemegang rekor lari U-100 tahun, Jeanne Daprano (81 tahun) pemegang rekor dunia 2.000 meter kelompok usia 80-84 tahun, dan seorang wanita India berusia 101 tahun yang menjadi perempuan tertua pemenang medali emas lari 100 meter di World Masters Games.
Para lansia wanita ini bukan hanya pelari, tetapi juga pelopor yang mengubah pandangan tentang penuaan. Mereka mengajarkan bahwa dengan tekad dan semangat, rekor bukanlah mimpi, melainkan tujuan yang bisa diraih, berapa pun usianya.
Scr/Mashable