Terpaksa Tinggalkan Old Trafford, Hojlund Akui Satu Hal Soal Manchester United dengan Kesal

05.09.2025
Terpaksa Tinggalkan Old Trafford, Hojlund Akui Satu Hal Soal Manchester United dengan Kesal
Terpaksa Tinggalkan Old Trafford, Hojlund Akui Satu Hal Soal Manchester United dengan Kesal

Didorong oleh Manchester United ke Napoli, Rasmus Hojlund mengakui bahwa meskipun kecewa, waktunya di Old Trafford membantunya menjadi pemain yang lebih baik.

Meskipun terpaksa meninggalkan Manchester United karena frustrasi, striker Rasmus Hojlund secara terbuka mengakui bahwa masa sulitnya di Old Trafford membantunya menjadi pemain yang lebih baik.

Ini adalah aksinya yang paling menonjol saat peluncuran klub barunya, Napoli, setelah merampungkan kesepakatan transfer di hari terakhir bursa transfer.

Penyerang Denmark itu ditinggalkan oleh pelatih baru Ruben Amorim , dan meskipun ia tidak ingin pergi, ia dengan berat hati setuju untuk pergi ke Italia untuk menyelamatkan kariernya.

Peminjaman Hojlund ke juara Serie A disertai klausul pembelian wajib sebesar £38 juta jika Napoli lolos ke Liga Champions.

Dalam wawancara pertamanya, pemain berusia 22 tahun itu tidak ragu untuk berbicara tentang masa lalu:

“Sekarang jelas berbeda, karena saya datang ke sini dengan lebih banyak pengalaman dan saya menjadi pemain yang lebih baik.” kata Hojlund.

Meninggalkan kesedihannya, Hojlund mengungkapkan kegembiraannya karena bisa mengenakan seragam tim besar seperti Napoli dan berjanji akan memberikan segalanya.

“Saya selalu bekerja keras, saya ingin mengatakan bahwa saya ingin berjuang dengan sepenuh hati di lapangan, memberikan segalanya untuk tim, ” tegas mantan pemain Atalanta itu.

Rasmus Hojlund bertujuan untuk membuktikan dirinya di lingkungan barunya dan membantu Napoli terus memenangkan trofi, sehingga membuat para penggemar dan klub bangga.

Hojlund dengan Percaya Diri Melampaui Sesko: Apakah MU Membuat Kesalahan?

Manchester United telah menaruh kepercayaan pada Benjamin Sesko, tetapi Rasmus Hojlund yakin musim ini akan menjadi waktu baginya untuk membuktikan apakah keputusan klub untuk “mendorongnya keluar” adalah keputusan yang tepat.

Penyerang Manchester United asal Denmark Rasmus Hojlund yakin dirinya pantas dinilai lebih tinggi daripada Benjamin Sesko , rekrutan musim panas Setan Merah, menurut jurnalis Laurie Whitwell di The Athletic.

Keyakinan ini bermula dari fakta bahwa Hojlund pernah menjadi pilihan utama di Old Trafford, namun kini telah “ditendang keluar” segera setelah United merekrut Sesko dari RB Leipzig dengan biaya €85 juta.

Hojlund dipinjamkan ke Napoli , tetapi sebelum memutuskan untuk pergi, ia ingin bertahan dan membuktikan kepada pelatih Ruben Amorim bahwa ia masih merupakan pilihan yang lebih baik sebagai pemain nomor sembilan daripada pemain Slovenia tersebut . Striker berusia 22 tahun itu berharap penampilannya dalam latihan akan meyakinkan staf pelatih untuk mempertahankannya. Namun, sejak Sesko tiba di Old Trafford, pesan dari klub sudah jelas bahwa Hojlund tidak lagi menjadi bagian dari rencana tim.

Musim panas ini, Hojlund hanya bermain 18 menit dalam pertandingan persahabatan terakhir di Amerika Serikat melawan Everton, menggantikan Matheus Cunha. Ia menjadi pemain pengganti yang tidak dimainkan pada pertandingan berikutnya melawan Fiorentina, dan absen total pada pertandingan pembuka Liga Primer melawan Arsenal. Ia juga tidak masuk dalam skuad untuk laga tandang ke Fulham dan Grimsby Town. Semua indikasi menunjukkan bahwa United telah memilih Sesko sebagai pemain nomor 9 masa depan mereka, meskipun Hojlund tampil impresif di musim debutnya.

Hojlund bergabung dengan United dari Atalanta pada musim panas 2023 dengan harga £64 juta, ditambah £8 juta bonus terkait performa, dan menandatangani kontrak lima tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Musim pertamanya di Old Trafford menghasilkan 16 gol dalam 43 pertandingan, tetapi di musim keduanya ia hanya mencetak 10 gol dalam 52 pertandingan, termasuk empat gol di Liga Inggris. Hal itu tidak cukup meyakinkan dewan direksi bahwa ia adalah pemain No. 9 yang optimal, dan mereka memutuskan untuk merekrut Sesko.

Namun, keputusan ini masih dipertanyakan. Sesko, setelah 4 pertandingan pertama, belum mencetak gol atau assist . Sementara itu, Hojlund, meskipun pindah ke Napoli, masih memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Ini merupakan masalah yang sulit bagi United. Apakah mereka membuat penilaian yang tepat ketika menaruh kepercayaan pada seorang pemain muda yang belum terintegrasi, sementara mengabaikan pemain yang terbiasa dengan ritme Liga Premier?

Secara pribadi, Hojlund jelas tidak kekurangan motivasi. Keyakinannya bahwa ia “lebih baik daripada Sesko” bukan sekadar pernyataan, tetapi juga tantangan bagi klubnya sendiri. Di Napoli, Hojlund akan diberi lebih banyak waktu bermain reguler, dan lingkungan Serie A dapat membantunya memulihkan performanya dan mencetak poin untuk masa depan. Jika striker Denmark ini bersinar, Man United mungkin akan menyesal karena terlalu terburu-buru mencoretnya.

Saga Hojlund-Sesko bukan hanya masalah profesional, tetapi juga bukti tekanan di Old Trafford. Para pemain muda harus segera membuktikan kemampuan mereka, sementara klub terus mencari talenta baru, terkadang tanpa memperhatikan prestasi mereka. Musim ini akan menjadi kesempatan bagi Hojlund untuk membuktikan apakah keputusan melepasnya memang tepat.

Scr/Mashable