Tinggalkan Manchester United, Antony Lampaui Vinicius Jr di La Liga

17.02.2025
Tinggalkan Manchester United, Antony Lampaui Vinicius Jr di La Liga
Tinggalkan Manchester United, Antony Lampaui Vinicius Jr di La Liga

Setelah meninggalkan Manchester United pada Januari 2025, Antony berangsur-angsur mendapatkan kembali performanya dalam balutan seragam Real Betis.

Meskipun Real Betis kalah 2-3 dari Celta Vigo pada, Sabtu 8 Februari 2025 malam, Antony tetap menjadi bintang paling cemerlang di lapangan. Pesepak bola Brasil itu terpilih sebagai Pemain Terbaik Pertandingan, yang menegaskan pengaruh besarnya terhadap permainan tim.

Hebatnya lagi, dengan predikat tersebut, Antony kini telah memenangi penghargaan “Man of the Match” lebih banyak daripada rekan setimnya asal Brasil, Vinicius Junior, di La Liga musim ini. Statistik yang mengesankan, memperlihatkan bahwa ia secara bertahap menegaskan dirinya di turnamen terberat di Spanyol.

Setelah bergabung dengan Real Betis dengan status pinjaman pada Januari 2025, Antony dengan cepat meninggalkan jejaknya di La Liga. Dalam pertandingan debutnya melawan Athletic Bilbao, ia melepaskan tembakan tidak langsung untuk membantu Isco mencetak gol dan terpilih sebagai Man of the Match.

Dalam pertandingan melawan Celta Vigo, Antony terus menorehkan prestasi dengan gol pembuka pada menit ke-10. Meski Betis kalah 2-3, penyerang asal Brasil itu tetap menerima gelar Pemain Terbaik Pertandingan untuk kedua kalinya berturut-turut. Penampilan yang meyakinkan ini membantu Antony menerima banyak pujian dari pers Spanyol.

Manchester United, yang berada di posisi ke-13 di Liga Inggris, berharap Antony akan tampil baik di Spanyol, sehingga menarik minat dari Betis atau klub lain di musim panas. INEOS juga telah memasukkan klausul yang mengharuskan Betis membayar biaya tambahan jika pemain gagal memenuhi jumlah menit bermain yang disyaratkan.

Mengapa McTominay, Elanga, dan Antony Berkembang Pesat setelah Meninggalkan Manchester United?

Berbagi di podcast pribadinya, Rio Ferdinand menjelaskan mengapa banyak bintang bertransformasi dan bangkit kembali setelah meninggalkan Manchester United. Antony, Scott McTominay, Anthony Elanga adalah contoh tipikal.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena menarik telah terjadi di Manchester United. Banyak pemain tampaknya “bangkit kembali” dan bersinar terang tepat setelah meninggalkan Old Trafford. Bintang-bintang seperti Scott McTominay, Anthony Elanga, Antony dan yang terbaru Marcus Rashford telah membuktikannya dengan meyakinkan.

Scott McTominay, yang kerap dikritik di Manchester United, kini bermain sangat mengesankan di Napoli dengan 6 gol dan 4 assist. Ia menjadi faktor kunci membantu Napoli memimpin peringkat Serie A Liga Italia 2024/2025.

Demikian pula, Anthony Elanga di Nottingham Forest juga tampil sangat baik, membantu tim memiliki kesempatan bersaing untuk mendapatkan tempat zona Liga Champions.

Antony, yang jarang dimainkan di Man United, kini telah mencetak gol dan memberikan assist dalam dua pertandingan pertamanya untuk Real Betis. Dia bahkan memenangkan penghargaan pemain terbaik di kedua pertandingan. Marcus Rashford juga tampil mengesankan dalam debut Aston Villa di pertandingan Piala FA melawan Tottenham Hotspur.

Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, telah memberikan penjelasan tentang fenomena ini. Menurutnya, pemain bersinar setelah meninggalkan Man United karena mereka terbebas dari tekanan dan pengawasan ketat di klub terbesar di Inggris itu.

“Pemain seperti McTominay dan Elanga kini tampil sebagai pemain yang dinamis, bertransformasi, dan tampil dengan penampilan yang sama sekali baru. Tekanan untuk memenangkan gelar dan bermain untuk klub raksasa seperti Manchester United sudah hilang. Hal itu membuat mereka bisa mengembangkan kemampuan mereka dengan bebas,” kata Ferdinand.

Tak hanya berhenti pada pemain yang hengkang, Ferdinand juga mengemukakan pendapatnya soal Alejandro Garnacho, salah satu talenta muda yang diharapkan ada di Man United. Ia memuji semangat juang dan keinginan pemain Argentina itu, dan membandingkannya dengan Luis Nani.

“Garnacho mungkin tidak memiliki statistik yang mengesankan, tetapi dia adalah salah satu dari sedikit pemain yang dapat memberikan tekanan pada pertahanan lawan. Garnacho selalu ingin mengoper bola, tidak takut kontak, dan memiliki kepercayaan diri yang istimewa,” tegas Ferdinand.

Perubahan ini menunjukkan bahwa tekanan di Manchester United dapat menjadi penghalang besar bagi perkembangan beberapa pemain. Menemukan lingkungan yang tepat, di mana pemain bebas mengembangkan kemampuan mereka, tampaknya menjadi kunci untuk bersinar.

Apakah tren ini akan berlanjut masih menjadi pertanyaan besar. Namun yang pasti, Manchester United perlu meninjau kembali cara mengelola dan mengembangkan talenta muda agar tidak terus kehilangan bintang-bintang berbakat.

Scr/(mashable)