Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Liga Champions

19.02.2025
Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Liga Champions
Gempa Bumi Magnitudo 4,7 Guncang Liga Champions

Gempa bumi terjadi selama konferensi pers sebelum pertandingan antara Benfica dan Monaco di Lisbon pada leg kedua babak play-off Liga Champions pada, Senin 17 Februari 2025.

The Sun melaporkan gempa tersebut berkekuatan 4,7 SR. Sekitar pukul 01.24 dini hari (waktu setempat), saat pelatih Benfica Bruno Lage hendak melangkah ke ruang wawancara, tiba-tiba seluruh ruang konferensi pers mulai bergetar.

CNN Portugal mengabadikan momen tersebut, memperlihatkan kepanikan di ruang konferensi saat mereka yang hadir berjuang untuk menjaga keseimbangan. Setelah gempa bumi berlalu, Pelatih Lage dengan tenang melanjutkan berbicara sesuai rencana.

Berbagi tentang pengalaman yang tak terlupakan, Bruno Lage berkata: “Ketika kami menaiki tangga dan mendengar suara aneh, saya memberi tahu asisten Lemos bahwa pintu kaca depan perlu diperbaiki. Baru ketika saya sampai di sana saya menyadari apa yang sebenarnya terjadi.”

Menurut informasi dari Dinas Meteorologi dan Geofisika Portugal, episentrum gempa tercatat sekitar 14 km dari Seixal, di distrik Setubal. Gempa bumi tidak hanya terasa di Lisbon tetapi juga di banyak wilayah lain di wilayah metropolitan, terutama di Almada dan Sesimbra.

Benfica akan menghadapi Monaco di leg kedua setelah mengalahkan tim Ligue 1 itu 1-0 di leg pertama di Stade Louis II, berkat gol penentu dari Vangelis Pavlidis. Jika mereka mengatasi Monaco, Benfica akan melaju ke babak 16 besar Liga Champions , di mana mereka bisa menghadapi lawan kuat seperti Liverpool atau Barcelona.

Berikut Jadwal Playoff 16 Besar Liga Champions (leg II), Rabu 19 Februari 2025 Dini Hari WIB

Ada empat pertandingan Liga Champions musim 2024/2025 malam nanti atau Rabu 19 Februari 2025 dini hari WIB. Duel di antaranya yang bakal tersaji yakni AC Milan vs Feyenoord serta Bayern Munchen vs Celtic.

AC Milan akan menjamu Feyenoord untuk leg kedua partai playoff Liga Champions di San Siro. Pada leg pertama di Belanda, Milan dipaksa menyerah 0-1, di mana gol cepat Igor Paixao menjadi pembeda dalam pertandingan tersebut.

Skuad asuhan Sergio Conceicao, memiliki tugas berat untuk membalikkan keadaan. Mereka hanya berhasil melaju dalam satu dari enam pertandingan Liga Champions sebelumnya ketika kalah di pertemuan pertama, yaitu saat Rossoneri membalikkan keadaan melawan Manchester United di semifinal 2006/2007.

Meski demikian, rekor tak terkalahkan dalam 12 pertandingan terakhir di San Siro memberi Milan kepercayaan diri tinggi. Kekalahan terakhir di kandang terjadi saat takluk 0-2 dari Napoli pada Oktober 2024 silam di Serie A Liga Italia 2024/2025.

Di sisi lain, Feyenoord melawat ke Italia dengan keunggulan tipis dan memiliki peluang besar untuk mencapai babak 16 besar Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 1974/1975.

De club aan de Maas perlu menjaga ketenangan dan disiplin, seperti yang sudah mereka perlihatkan pada leg pertama. Tim tamu dapat mengandalkan serangan balik, dan bukan tidak mungkin justru dapat memperlebar keunggulan agregat.

Akan tetapi, Feyenoord membawa modal mengecewakan dari Eredivisie setelah kemenangan mereka atas Milan. Mereka ditahan imbang tanpa gol oleh NAC Breda, memperpanjang catatan tanpa kemenangan mereka di laga tandang menjadi lima pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.

Jadi, apakah Milan bakal mampu tampil jauh lebih ganas saat menjamu Feyenoord di San Siro, di mana mereka butuh kemenangan minimal dua gol untuk membalikkan keadaan?

Sementara untuk pertandingan lainnya, Bayern Munchen kedatangan tamunya dari Skotlandia, Celtic, yang akan berlangsung di Allianz Arena.

Sebelumnya, tantangan terbesar Bayern pada putaran ini adalah bermain di Celtic Park, dan mereka mampu menanganinya dengan sempurna lewat kemenangan 2-1.

Gol Michael Olise di menit ke-45 dan Harry Kane menit ke-49 memberi The Bavarians keunggulan yang cukup nyaman. Daizen Maeda sempat membuka harapan bagi tuan rumah lewat golnya di menit ke-79, tetapi itu tak cukup untuk menghindarkan Celtic dari kekalahan.

Bayern Munchen dapat dikatakan cukup beruntung membawa keunggulan ke leg kedua, mengingat mereka hanya mampu menciptakan enam tembakan dari dalam kotak penalti dengan catatan xG (expected goals) sebesar 0,7, lebih rendah dibandingkan Celtic yang memiliki delapan tembakan dari dalam kotak penalti dan xG sebesar 1,37.

Namun hasil imbang kontra Leverkusen membuat lini depan Bayern di bawah asuhan Vincent Kompany, harus kembali memperbaiki efektivitas serangan jelang kontra Celtic.

Di sisi lain, Celtic tampil cukup berbahaya pada leg pertama, terutama dalam serangan balik. Mereka bahkan hampir mencetak gol setelah hanya 30 detik pertandingan berjalan, tetapi gol dari Nicolas-Gerrit Kuhn dianulir karena Adam Idah dianggap menghalangi pandangan Manuel Neuer dalam posisi offside.

Celtic harus menjungkalkan Bayern di Allianz Arena jika ingin lolos ke babak 16 besar. Untuk itu, The Bhoys bakal membutuhkan keajaiban.

Dalam rekor 5 pertemuan kontra Celtic, kubu Bayern Munchen unggul dengan 4 kemenangan dan 1 hasil imbang. Die Roten belum pernah kalah dari jawara Liga Skotlandia tersebut.

AC Milan vs Feyenoord (0-1) – 00.45 WIB
Benfica vs AS Monaco (1-0) – 03.00 WIB
Atalanta vs Club Brugge (1-2) – 03.00 WIB
Bayern Munchen vs Celtic (2-1) – 03.00 WIB.

Scr/(mashable)