Lamine Yamal dan Ousmane Dembele Goyangkan Persaingan Ballon d’Or 2025

08.08.2025
Lamine Yamal dan Ousmane Dembele Goyangkan Persaingan Ballon d'Or 2025
Lamine Yamal dan Ousmane Dembele Goyangkan Persaingan Ballon d'Or 2025

Perebutan Ballon d’Or 2025 memasuki fase menegangkan karena France Football bersiap mengumumkan daftar 30 nominasi dalam waktu dekat.

Setelah kemenangan bersejarah Rodri tahun lalu, sepak bola Spanyol terus menaruh harapan besar pada nama baru: Lamine Yamal.

Baru berusia 18 tahun, pemain muda berbakat Barcelona ini telah menjalani musim yang luar biasa, berkontribusi besar terhadap treble domestik tim Camp Nou dengan 18 gol dan 22 assist dalam 55 pertandingan. Bukan sekadar fenomena remaja, Yamal terbukti menjadi pilar sejati bagi Barcelona dan tim nasional.

Namun, rival terbesar Yamal dalam persaingan ini datang dari Paris: Ousmane Dembele. Pemain sayap Prancis ini menjalani musim terbaik dalam kariernya, membawa Paris Saint-Germain (PSG) meraih treble domestik dan khususnya gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.

Dengan 35 gol dan 16 assist dalam 53 pertandingan, Dembele telah jauh melampaui apa yang sebelumnya ditunjukkannya di Barcelona.

Dalam pemungutan suara sebelumnya, terdapat 6 pemain Spanyol yang masuk dalam daftar pendek, termasuk Rodri, Lamine Yamal, Dani Carvajal, Alex Grimaldo, Nico Williams, dan Dani Olmo. Namun, musim ini telah mengalami perubahan besar.

Rodri dan Carvajal sebagian besar menepi karena cedera. Olmo mulai kehilangan tempat di Barcelona, sementara Grimaldo dan Nico Williams belum mampu mengulangi performa musim lalu.

Sebaliknya, nama-nama baru bermunculan. Pedri menjalani musim penuh tanpa cedera, kembali bermain sebagai konduktor gaya bermain Barcelona. Fabian Ruiz adalah bagian tak terpisahkan dari skuad PSG yang menjuarai Kejuaraan Eropa, membantu mengukuhkan posisi pemain Spanyol di level tertinggi.

Selain munculnya talenta muda, banyak nama besar menghadapi risiko meninggalkan 30 besar. Artem Dovbyk, Phil Foden, Emiliano Martínez, Antonio Rüdiger… adalah nama-nama yang kemungkinan akan dihapus dari daftar karena kinerja yang buruk atau kontribusi yang terbatas musim ini.

Sebaliknya, generasi baru yang menjanjikan siap beraksi. Raphinha, Desire Doue, Julian Alvarez, Achraf Hakimi, Nuno Mendes, Gianluigi Donnarumma, dan Robert Lewandowski semuanya telah menjalani musim yang impresif, dengan statistik dan performa yang memungkinkan mereka bersaing untuk mendapatkan nominasi. Beberapa dari mereka bahkan berpeluang masuk 10 besar jika performa mereka terus berlanjut hingga akhir musim.

Perlombaan Ballon d’Or tahun ini menjanjikan bukan hanya menjadi ajang kompetisi antara dua individu yang luar biasa, tetapi juga secara jelas menggambarkan transisi generasi, di mana bintang-bintang baru seperti Lamine Yamal tengah bangkit dengan kuat untuk menulis ulang sejarah.

France Football Akan Memberikan Penghargaan Super Ballon d’Or?

Majalah Prancis bergengsi, France Football, mengisyaratkan kemungkinan pemberian penghargaan individu khusus, di luar Ballon d’Or yang biasa.

“Ballon d’Or yang tak tertandingi oleh Ballon d’Or sebelumnya. Pada tahun 1989, seorang pemain menerima penghargaan yang tak tertandingi, Super Ballon d’Or. Tapi siapakah dia? Dan jika penghargaan ini diberikan saat ini, siapa yang pantas?”, demikian petunjuk halaman penggemar Ballon d’Or.

Super Ballon D’or hanya pernah diberikan satu kali sepanjang sejarahnya oleh France Football pada tahun 1989. Penghargaan khusus ini memperingati hari jadi ke-30 berdirinya Majalah France Football.

Alfredo di Stefano, legenda Spanyol, mengalahkan Johan Cruyff dan Michel Platini untuk memenangkan penghargaan unik ini. Saat itu, hanya pemain Eropa yang berpeluang memenangkan Super Ballon D’Or.

Keputusan France Football ini telah menciptakan kehebohan di media sosial. Nama-nama yang dibicarakan penggemar adalah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, duo superstar yang masing-masing telah memenangkan 5 dan 8 penghargaan Ballon d’Or di masa lalu.

Messi dipuji sebagai pemain terhebat sepanjang sejarah dengan koleksi gelar yang sangat banyak, baik di level klub maupun tim nasional, terutama kejuaraan Piala Dunia 2022.

Sementara itu, Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah. Di usia 40 tahun, superstar Portugal ini masih mempertahankan hasratnya untuk menaklukkan dunia dan baru saja memenangkan kejuaraan UEFA Nations League. CR7 berambisi untuk mencapai tonggak sejarah 1.000 gol, bahkan Piala Dunia yang akan berlangsung di Amerika Utara tahun depan.

Scr/Mashable