Pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan rencananya untuk segera membantu mantan pemain Crystal Palace, Jairo Riedewald mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Jairo Riedewald, saat ini berusia 28 tahun, bermain untuk Royal Antwerp di Belgia. Ia bisa bermain sebagai gelandang bertahan atau bisa menjadi bek tengah.
Kluivert mengungkapkan dirinya saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Jairo Riedewald untuk menjadikannya pemain berikutnya yang dinaturalisasi tim Garuda.
“Saya tidak tahu apakah bisa membicarakan ini, Pak Erick. Tapi saya sudah bicara dengan beberapa pemain diaspora yang bisa kita naturalisasi,” kata Kluivert, seperti dilansir Mashable Indonesia dari Antara.
“Saya tidak tahu apakah saya bisa sebut namanya, tetapi ada satu nama yang bisa saya bilang, Jairo Riedewald. Saya sedang berbicara dengannya,” tambah dia.
Selain Jairo Riedewald, legenda Ajax Amsterdam dan Barcelona itu juga menyinggung kemungkinan naturalisasi pemain lain untuk memperkuat Timnas Indonesia.
“Mungkin masih banyak lagi pemainnya,” tukasnya.
Meski ada rencana penambahan pemain naturalisasi, namun dia menegaskan tidak akan ada pembedaan antara pemain lokal dan naturalisasi.
“Semua pemain baik itu lokal atau diaspora harus tampil sebagai sebuah tim, dan pemain lokal sama pentingnya dengan pemain abroad di Timnas. Keduanya adalah jantungnya Timnas Indonesia, karena bukan tentang naturalisasi. Mereka datang untuk Timnas Indonesia, semuanya penting jika mendapatkan panggilan membela Timnas Indonesia,” tambahnya.
Berambisi Bawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2028
Kluivert pun membeberkan strategi jangka panjangnya sejak menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia. Ia bertekad merebut tiket Piala Dunia 2026 menjadi prioritas utama.
Rencana jangka panjang yang diajukan pelatih berusia 48 tahun itu adalah membantu Indonesia berpartisipasi di Olimpiade 2028 dan Piala Dunia 2030.
“Semua pemain dan tim pelatih memiliki tujuan yang sama yakni lolos ke Piala Dunia 2026. Target pertama adalah langsung memberikan efek positif pada empat pertandingan tersisa pada kualifikasi Piala Dunia 2026,” kata Patrick Kluivert.
Timnas Indonesia saat ini menyisakan 4 pertandingan tersisa di kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Kluivert, setiap laga adalah final yang harus dimenangkan dan menentukan nasib skuad Garuda.
“Saya adalah orang yang suka dengan tekanan. Dengan tekanan saya bisa benar-benar tampil baik. Poin pentingnya adalah kami bisa terus berusaha yang terbaik. Saya tidak takut dengan tekanan dan saya akan menerapkan prinsip dan pemikiran saya kepada para pemain dengan segala tekanan yang ada sebagai satu tim untuk beberapa pertandingan ke depan,” jelas pelatih yang pernah menangani timnas Curacao tersebut.
Pelatih kelahiran 1 Juli 1976 tersebut menambahkan dirinya akan mengusung permainan menyerang di Timnas Indonesia. Pendekatan taktik seperti itu yang akan coba diterapkan Patrick.
Menurut Kluivert, hal terpenting lainnya adalah kemampuan para pemain dalam memahami taktiknya. Karena itu, proses adaptasi menjadi krusial.
“Yang paling penting adalah saya suka permainan sepak bola menyerang. Saya familiar dengan segala sistem. Saya pernah jadi asisten Louis van Gaal di (Piala Dunia) 2014. Saya suka 4-3-3, tapi tergantung tentang pemain nyaman di mana. Saya bisa implementasikan gaya apa pun. Dalam sepak bola, Anda harus dinamis dan mengombinasikan banyak hal,” imbuhnya.
Debut Patrick Kluivert akan dimulai saat Timnas Indonesia melawan Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret dan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta tanggal 25 Maret mendatang. Laga tersebut merupakan pertandingan lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C zona Asia.
Mantan pemain Barcelona dan AC Milan itu hanya punya waktu dua bulan mempersiapkan pertandingan 7 Timnas Indonesia pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia kini berada di peringkat ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan perolehan 6 poin, terpaut satu poin dari Australia di posisi kedua. Peluang Indonesia ke Piala Dunia pun terbuka lebar.
