Maria Sharapova, legenda tenis yang pernah menguasai lapangan dengan pukulan kuat dan pesona memikat, kini menjalani kehidupan yang tak kalah menarik di luar dunia olahraga. Dari menjadi bintang tenis global hingga pengusaha sukses dan ibu yang penuh kasih, Sharapova terus mencuri perhatian publik.
Perjalanannya dari lapangan tenis menuju dunia bisnis dan kehidupan pribadi yang harmonis menunjukkan bahwa ratu tenis dunia ini tetap bersinar, bahkan setelah menggantung raketnya pada 2020.
Karier tenis Maria Sharapova dimulai dengan gemilang. Lahir di Nyagan, Rusia, pada 19 April 1987, ia pindah ke Amerika Serikat saat masih kecil untuk mengejar mimpi di akademi tenis. Pada 2004, di usia 17 tahun, Sharapova mengguncang dunia dengan menjuarai Wimbledon, mengalahkan Serena Williams di final. Gelar ini menjadikannya juara Grand Slam termuda ketiga dalam sejarah turnamen tersebut.
Sepanjang kariernya, ia meraih lima gelar Grand Slam, termasuk Roland Garros (2012, 2014), US Open (2006), dan Australian Open (2008). Sharapova juga mencatatkan diri sebagai salah satu dari sedikit petenis yang menyelesaikan Career Grand Slam. Meski sempat terhambat cedera dan kontroversi doping pada 2016, ia tetap menjadi ikon dengan pendapatan sponsor fantastis dari merek seperti Nike dan Porsche.
Baru-baru ini, Maria Sharapova kembali menjadi sorotan saat tampil memukau di perayaan ulang tahun ke-60 ikon tenis di Hotel Il Pellicano, Monte Argentario, Italia, pada pertengahan 2025. Menggunakan gaun elegan yang memancarkan aura anggun, Sharapova hadir bersama para tokoh terkemuka dunia tenis dan fesyen.
Penampilannya di acara bergengsi ini memperkuat citranya sebagai figur yang tak hanya sukses di lapangan, tetapi juga di panggung sosial internasional. Media lokal Italia memuji gaya Sharapova yang effortless namun memikat, menegaskan bahwa ia tetap relevan di luar dunia olahraga.
Di sisi kehidupan pribadi, Maria Sharapova menjalin kisah cinta yang manis dengan tunangannya, Alexander Gilkes, seorang pengusaha Inggris dan pendiri rumah lelang Paddle8. Pasangan ini bertunangan pada Desember 2020 dan menyambut kelahiran putra mereka, Theodore, pada Juli 2022. Sharapova kerap membagikan momen kebersamaan dengan Theodore di media sosial, menunjukkan sisi lembutnya sebagai ibu.
Meski jadwalnya padat, ia dan Gilkes dikenal kompak menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga. Hubungan mereka yang harmonis menjadi inspirasi bagi penggemar, yang melihat Sharapova tak hanya sebagai atlet, tetapi juga wanita modern yang menjalani hidup dengan penuh cinta.
Tak berhenti di lapangan tenis atau kehidupan pribadi, Maria Sharapova juga menunjukkan kepiawaiannya di dunia bisnis. Pada 2012, ia meluncurkan Sugarpova, merek permen premium yang kini dijual di lebih dari 30 negara.
Bisnis ini mencerminkan sisi playful Sharapova, namun juga kecerdasan pasarnya. Ia juga berinvestasi di merek sunscreen Supergoop, yang fokus pada perlindungan kulit, serta Therabody, perusahaan teknologi kesehatan yang terkenal dengan alat terapi perkusi.
Pada 2022, Sharapova bergabung dengan dewan direksi Moncler, merek fesyen mewah asal Italia, memperluas pengaruhnya di industri mode. Langkah-langkah ini menunjukkan visinya untuk membangun portofolio bisnis yang beragam dan berkelanjutan.
Kini, di usia 38 tahun, Maria Sharapova telah menjelma menjadi simbol kesuksesan multidimensi. Dari lapangan tenis hingga ruang rapat direksi, ia terus menginspirasi dengan kerja keras dan dedikasinya. Penampilannya yang anggun di acara-acara internasional, kehidupan keluarga yang hangat, dan kecerdasannya dalam berbisnis membuat penggemar tak pernah bosan mengikuti perjalanannya.
Maria Sharapova bukan hanya mantan ratu tenis, tetapi juga wanita yang terus menulis cerita hidupnya dengan penuh gaya dan makna.
Scr/Mashable